RAGEM – Upaya serius sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dalam melindungi hak-hak anak mendapat dukungan penuh dari Yayasan Sekretariat Masyarakat dan Anak (Semak) didukung Rutgers Indonesia.
Kontribusi riil perlindungan anak ditunjukkan Yayasan Semak dengan menyelenggarakan Workshop Perlindungan Anak Berbasis Sekolah dan penguatan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan sarat manfaat bagi terselenggaranya sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan dan terbebas dari kekerasan ini digelar di Hotel Sabda Alam, Cipanas, Tarogong Kaler Kabupaten Garut.
Selama dua hari, yakni Kamis dan Jum,at (11-12/10/2023) Kepala Sekolah dan PKS Kurikulum dari 8 SMP mendapat edukasi pencegahan kekerasan, sehingga peserta didik di sekolah dapat menjalani hidup menyenangkan dan mencapai puncak perkembangan terbaiknya.
Ke delapan sekolah, merupakan sekolah imbas tersebut adalah SMPN 5 Cilawu, SMPN 5 Pasirwangi, SMP ASy-Syarif, SMP Muhammadiyah 3 Kadungora, SMPN 1 Limbangan, SMPN 4 Bayongbong, SMPN 1 Pakenjeng dan SMPN 1 Cibalong.
Selain itu, para Pengawas Pembina Disdik Garut dari delapan sekolah imbas turut hadir menyimak dan memberikan penguatan demi terselenggaranya sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar.
Pada kesempatan itu, Yayasan Semak pun sempat menghadirkan Kepala sekolah dan guru dari empat sekolah model, yakni SMP Yakha, Mts An Nashr, SMPN 2 Tarogong Kaler dan SMPN 1 Banyuresmi, merupakan sekolah binaan Semak sebelumnya.
Aktivitas dibuka Kepala Seksi Kurikulum Disdik Garut, Dr. Ajang Rusmana, M.Pd, dihadiri Bidang Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) Kabupaten Garut, sekaligus memberikan materi.
Dikatakan Ketua Yayasan Semak Kabupaten Garut, Agus Nurdin didampingi Fasilitator Nandang Acung Cahyono, tujuan kegiatan ini adalah berupaya meningkatkan pemahaman satuan pendidikan tentang hak dan perlindungan anak.
Selain itu, tambah Agus berupaya meningkatkan pemahaman dan rencana implementasi satuan pendidikan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan sesuai dengan Permendikbud Ristek No 46 tahun 2023.
Tujuan lainnya adalah merencanakan pembentukan satuan tugas perlindungan anak di tingkat kabupaten dan TPPK di satuan pendidikan serta merancang kegiatan P5 dalam upaya pengembangan dan penguatan pendidikan kesehatan reproduksi dan perlindungan anak dalam tema Bangunlah Jiwa dan Raganya.
“Untuk mendorong pencapaian tujuan tersebut, Yayasan Semak didukung Rutgers Indonesia menyelenggarakan Workshop Perlindungan Anak di Lingkungan Satuan Pendidikan demi mwujudkan keamanan, kenyamanan dan tumbuh kambang anak yang berkarakter Pancasila,” ungkapnya.
Hari pertama, peserta mendapat materi pemahaman Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS), hak dan perlindungan anak serta kebijakan yang menyertainya, meliputi Perlindungan anak, UU perlindungan anak dan Permendikbud No. 46 tahun 2023 dan kebijakan daerah.
Materi lainnya tentang bentuk dan jenis kekerasan, memetakan masalah dan potensi, merancang program pencegahan dan penanganan kekerasan anak di sekolah, sistem rujukan dan etika penanganan kasus.
Dalam hal ini sekolah diharapkan mampu merancang penanganan dan sistem rujukan korban kekerasan dan mampu membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sekolah sesuai amanat Permendikbud No. 46 tahun 2023.
Setelah mereviuw materi hari pertama, di hari ke dua peserta kembali mendapat pencerahan tentang kebijakan perlindungan anak (child safe guarding policy) di sekolah, refresh P5 tema bangunlah jiwa dan raganya.
Selanjutnya mematangkan Perencanaan P5 PKRS di sekolah, pembentukan tim projek, menyusun jadwal pelaksanaannya serta merencanakan ekspose / gelar karya P5, serta memahami bentuk dukungan dan administrasi Semak.
Dalam upaya pematangan realisasi program, tim Semak berencana melakukan tindak lanjut dengan mengunjungi 8 sekolah imbas dalam rentang waktu tanggal 24, 25 dan 26 Oktober 2023, sekaligus melakukan pembinaan dan pendampingan.
Beberapa kalangan mengapresiasi kegiatan, seperti disampaikan Kepala SMPN 1 Cibalong, Ridwan, S.Pd. Menurutnya aktivitas luar biasa ditunjukkan Semak didukung Rutgers Indonesia merupakan tindakan nyata mewujudkan sekolah ramah anak.
Ini merupakan tambahan strategi dalam upaya mengurai permasalahan kesiswaan di sekolah, “Setelah mendapat dukungan Semak, kami semakin percaya diri dalam melakukan pembinaan terhadap siswa sesuai visi misi sekolah,” ujar Ridwan.
Terlebih sebagai sekolah penggerak angkatan 1, sambung PKS Kurikulum SMPN 1 Cibalong, Moch. Gilang Zuliansyah, S.Pd upaya Semak sejalan dengan visi sekolah, yakni Terampil, Objektif dan Prestatif (TOP) dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
“Kami siap mengawal program Semak, karena selain sejalan dengan misi yang tengah dijalankan SMPN 1 Cibalong, yakni Religius, Inovatif, Dinamis, Wibawa, Aman dan Nyaman (RIDWAN), juga berdampak terhadap penambahan pengetahuan personal,” tandas Moch. Gilang.
Dalam amanatnya, diakhir kegiatan, Pengawas Pembina SMPN 1 Cibalong, H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd berpesan agar SMPN 1 Cibalong mampu memanfaatkan peluang berharga yang difasilitasi Yayasan Semak terhadap perwujudan sekolah yang sehat, aman dan nyaman. (Roy)***
Leave feedback about this