Mantap, Kombel SMPN 1 Cibalong Diperkaya PKRS
GUBRAK

Mantap, Kombel SMPN 1 Cibalong Diperkaya PKRS

RAGEM – Komunitas Belajar (Kombel) terdiri dari guru SMPN 1 Cibalong semakin kaya pengetahuan, terlebih setelah mengikuti Workshop Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (PKRS).

Kegiatan digelar di Gazebo Berseka SMPN 1 Cibalong kali ini, Senin (30/10/2023) merupakan bagian dari aktivitas kombel SMPN 1 Cibalong dalam upaya memperkaya pengetahuan sebagai bahan penanganan dan pencegahan kekerasan serta menjaga kesehatan reproduksi siswa.

Aktivitas bertajuk Integrasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) itu, diikuti 15 orang guru, terdiri dari 13 orang guru mata pelajaran dan wali kelas serta 2 orang guru BK.

Pada workshop diprakarsai Yayasan Sekretariat Masyarakat dan Anak (Semak) didukung Rutgers Indonesia itu, bertindak selaku fasilitator yakni Pengawas Pembina, H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd dan Team Yayasan Semak dikomandani ketuanya, Agus Nurdin.

Workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa dengan tajuk Perlindungan Anak Berbasis Sekolah dan Penguatan Implementasi P-5, diikuti Kepala sekolah dan PKS Kurikulum digelar di Hotel Sabda Alam, Cipanas, Garut, Kamis dan Jum,at (11-12/10/2023) lalu.

Melalui kegiatan ini, selain mengukuhkan SMPN 1 Cibalong sebagai binaan Yayasan Semak, nantinya peserta workshop, papar H. Tony, pada pembukaan di Ruang Kreatifitas Anak Muda (Rungkad), diharapkan mampu menerapkannya kepada siswa melalui P-5.

Tentunya, imbuh Tony sebagai sekolah penggerak angkatan 1 lembaga ini sudah sangat familiar dengan P-5. “Program PKRS dapat dijadikan konten pembekalan dan pembinaan kesehatan reproduksi dan seksual siswa dalam P-5, tema bangunlah jiwa dan raganya,” ungkapnya.

Sejatinya, tegas Tony para guru dapat memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini, bekerja sama dengan Yayasan Semak, sekolah telah berupaya memfasilitasi terselenggaranya aktivitas penambahan pengetahuan bagi semua guru.

Terlebih terselenggaranya kegiatan ini, papar Tony, prosesnya tidak serta merta, namun berdasarkan pertimbangan kebutuhan dalam upaya menyelamatkan kelangsungan belajar serta menjaga kesehatan reproduksi siswa.

Fasilitator sekaligus Pengawas Pembina SMPN 1 Cibalong, H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd.

Pada kesempatan yang sama, ketua Yayasan Semak, Agus Nurdin menyampaikan tujuan kegiatan, yakni mendesiminasikan pembelajaran PKRS melalui modul Setara kepada para guru yang diaplikasikan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5).

Selain itu, kegiatan ini sekaligus membekali para guru agar memiliki pengetahunan yang tepat dalam menangani siswa pada masa usia remaja. “Khususnya dalam mencegah kekerasan dan memelihara kesehatan reproduksi siswa,” terangnya.

Fasilitator Yayasan Semak, Diki Cahyadi, SE.

Kepala SMPN 1 Cibalong, Ridwan, S.Pd menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Semak yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materil demi terselenggaranya kegiatan yang sarat manfaat ini.

Apresiasi serupa disampaikan Ridwan kepada H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd selaku pengawas pembina dan para guru, “Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang senantiasa mendukung terselenggaranya optimalisasi pelayanan kepada siswa,” ujarnya.

Video workshop Integrasi PKRS dalam P-5.

Setelah pembukaan di Ruang Kreatifitas Anak Muda (Rungkad) disatukan dengan pembukaan Workshop Penyusunan Modul Ajar yang Berpihak Kepada Siswa, peserta workshop PKRS menempati Gazebo Berseka SMPN 1 Cibalong.

Sedangkan Workshop Penyusunan Modul Ajar yang Berpihak Kepada Siswa berlangsung di Press Room Conprence dengan fasilitator Guru Penggerak angkatan 1, Wina Dwina Hermayanti, S,Pd.,M.Pd.

Dalam paparannya, fasilitator pertama, H. Tony, terlebih dahulu mengajak peserta workshop untuk menyamakan persepsi tentang pengertian seks, seksual dan seksualitas. Hal ini penting disampaikan, tandasnya untuk mendapatkan pemahaman dalam mengedukasi siswa.

Pembahasan PKRS, diuraikan Tony megarah pada edukasi kesehatan reproduksi. “Dengan memahaminya diharapkan siswa dapat mengerti bahwa kesehatan reproduksi itu penting,” tandasnya.

Selain itu, peserta workshop terdiri dari guru wali kelas dan guru BK diberi pemahaman kaitan antara antisipasi kekerasan seksual, perundungan dan upaya pencegahan pernikahan dini.

Materi lainnya, meliputi landasan hukum tentang perlindungan anak dari kekerasan dan bulying, serta bagaimana menyikapi kekerasan yang terjadi di sekolah serta integrasi PKRS dengan P-5.

Pengetahuan peserta workshop dalam melakukan perlindungan terhadap siswa semakin mumpuni, terlebih setelah fasilitator dari Yayasan Semak, Diki Cahyadi, SE melakukan pembahasan modul Setara.

Selanjutnya peserta workshop serius menyimak study kasus kekerasan seksual yang dikabarkan dalam media masa, dilanjutkan dengan sajian games mitos-fakta seputar kesehatan reproduksi.

Kegiatan workshop semakin seru saat berlangsunya bermain peran eksplorasi cara menstabilkan emosi korban perundungan agar emosinya menjadi stabil. “Kita wajib mencegah tindakan negatif yang mungkin dilakukan korban bulying,’ ujar Diki.

Selanjutnya pada sesi games ekspresi, dipandu fasilitator yang enerjik, peserta bergantian memperagakan dan mengekpresikan emosi dengan melafalkan hurup vokal.

Peserta workshop, Robby Nurawaluddin, S.Pd, selain guru IPA dan TIK sekaligus sebagai Pembina OSIS merasa bangga menjadi bagian dari upaya sekolah dalam memperkaya khasanah pembinaan kesiswaan.

Setelah menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan Semak, Robby semakin percaya diri melakukan pembinaan kesiswaan. “Aktifitas ini merupakan tambahan energy dalam optimalisasi pembinaan dan pelayanan kepada siswa,” tuturnya.

Sementara, selepas apel gabungan bersama Bupati Garut, Rudy Gunawan melalui sambungan zoom, Senin (6/11/2023) di Press Room Cnprence, Kepala SMPN SMPN 1 Cibalong, Ridwan, S.Pd dan PKS Kurikulum, Moch. Gilang Zuliansyah, S.Pd mematangkan roundown P-5.

Dilaporkan Moch. Gilang, hasil koordinasi dengan koordinator P-5, yakni Gesty Priska Septianita, S.Pd, Eka Ambarwati, S.Pd dan Yulia Nur, S.Pd, pihaknya tengah menggodok roundown Integrasi PKRS dalam P-5, akan digelar pada rentang waktu tanggal 13 sampai 29 November 2023.

Persiapan dilakukan, papar Moch. Gilang meliputi penyusunan jadwal, mengefektifkan pembekalan modul Setara, penyusunan modul projek, persiapan aksi nyata dan gelar karya. “Selain itu saat ini tim sedang merancang kebutuhan administrasi yang diperlukan,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui, SMPN 1 Cibalong merupakan bagian dari 8 sekolah imbas pelaksana PKRS binaan Yayasan Semak didukung Rutgers Indonesia.

Sekolah binaan Yayasan Semak lainnya yakni SMPN 5 Cilawu, SMPN 5 Pasirwangi, SMP ASy-Syarif, SMP Muhammadiyah 3 Kadungora, SMPN 1 Limbangan, SMPN 4 Bayongbong dan SMPN 1 Pakenjeng

Selain itu, sebelumnya Yayasan Semak telah sukses membina empat sekolah model, yakni SMP Yakha, Mts An Nashr, SMPN 2 Tarogong Kaler dan SMPN 1 Banyuresmi.

Aktivitas di SMPN 1 Cibalong ini, kata Agus Nurdin merupakan road show terakhir mengunjungi sekolah binaan di Kabupaten Garut. “Sebelum ini kami melakukan workshop serupa di tujuh sekolah imbas lainnya,” terang Agus. (Nura/Roy)***

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video