Kombel SMPN 1 Cibalong Ikuti Workshop Penyusunan Modul Ajar
GUBRAK

Kombel SMPN 1 Cibalong Ikuti Workshop Penyusunan Modul Ajar

RAGEM – Guna mengembangkan materi pembelajaran yang mendukung kebutuhan dan gaya belajar siswa, SMPN 1 Cibalong menggelar Workshop Penyusunan Modul Ajar yang Berpihak
pada Siswa, Senin (30/10/2023) lalu.

Di bawah bimbingan fasilitator Wina Dwina Hermayanti, S.Pd.,M.Pd yang merupakan guru penggerak dari SMPN 1 Cikelet, sebanyak 18 orang guru perwakilan dari setiap rumpun mata pelajaran SMPN 1 Cibalong larut dalam penyusunan modul ajar.

Pembukaan berlangsung di Ruang Kreatifitas Anak Muda (Rungkad) SMPN 1 Cibalong bersamaan dengan pembukaan Workshop Integrasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) dalam P-5 diikuti sebanyak 15 orang guru.

Total peserta dua kegiatan di hari yang sama, terang Kepala SMPN 1 Cibalong, Ridwan, S.Pd, digelar di ruang berbeda adalah sebanyak 33 orang. “Penyusunan modul ajar 18 orang dan PKRS 15 orang,” jelasnya.

Setelah pembukaan, aktivitas Workshop penyusunan modul ajar berlangsung di Press Room Conprence, difasilitasi fasilitator Wina Dwina Hermayanti, S.Pd.,M.Pd dengan moderator Drs. H. Udin Solehudin, dibantu operator Gugus Nusaputra Idris, S.Pd.

Sedang Workshop PKRS digelar di Outdoor Gazebo Berseka SMPN 1 Cibalong, peserta dipandu fasilitator dari Yayasan Sekretariat Masyarakat dan Anak (Semak) dan Pengawas Pembina SMPN 1 Cibalong, H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd.

Dalam sambutannya, Kepala SMPN 1 Cibalong, Ridwan, S,Pd menjelaskan tujuan kegiatan, yakni untuk mendorong keterlibatan aktif para guru serta memfasilitasi pemahaman pembuatan modul ajar yang mendalam dan berkelanjutan.

Video sambutan Pengawas Pembina SMPN 1 Cibalong, Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd, didampingi Ketua Yayasan Semak, Agus Nurdin.

“Selain memperkaya pengetahuan anggota Komunitas Belajar (Kombel), muaranya diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa secara menyeluruh,” harap Ridwan.

Pelaksanaan workshop di SMPN 1 Cibalong kali ini, terang Ridwan dipandu fasilitator Guru Penggerak angkatan 1 dari SMPN 1 Cikelet, Wina Dwina Hermayanti, S.Pd.,M.Pd merupakan aset lokal dengan kemampuan dan wawasan global.

Kehadiran Bu Wina di SMPN 1 Cibalong sebagai fasilitator, imbuh Ridwan diawali dengan mengirimkan surat permohonan kesediaan menjadi fasilitator. Setelah disetujui, panitia menyiapkan roundown dan menetapkan waktu kegiatan.

Selain atas reques anggota kombel yang sudah begitu mengenal pribadi dan sepak terjangnya melanglang buana berbagi praktik baik dalam penyusunan modul ajar, sekaligus memotivasi kombel SMPN 1 Cibalong untuk mengikuti jejak Ibu Wina.

Dalam sambutannya, pengawas pembina SMPN 1 Cibalong H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd didampingi Ketua Yayasan Semak, Agus Nurdin mengapresiasi semangat anggota kombel SMPN 1 Cibalong untuk terus belajar.

Kegiatan yang digelar SMPN 1 Cibalong, kata Tony sangat bermanfaat dalam upaya mendorong peningkatan kualitas anggota kombel sekaligus upaya meningkatkan mutu layanan kepada siswa.

Terlebih penyusunan modul ajar yang berpihak kepada siswa, merupakan projek yang dirancang untuk mendorong partisifasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. “Tentunya sangat bermanfaat bagi semua pihak,” jelasnya.

Selain itu, papar Tony, dalam hal ini para guru dituntut untuk mempertimbangkan gaya belajar yang beragam, memberikan umpan balik konstruktif dan mendorong pemecahan masalah serta pemikiran kritis.

“Produk modul ajar yang dihasilkan dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing masing,” ungkap Tony.

Profil Fasilitator, Wina Dwina Hermayanti, S.Pd.,M.Pd.

Terlebih pelaksanaanya, imbuh Tony disandingkan dengan workshop PKRS yang memiliki makna dan tujuan yang sama, yakni mengutamakan kepentingan dan perkembangan siswa agar tumbuh menjadi generasi yang mampu tampil prima di masa depan.

Selain itu, Tony mengapresiasi langkah yang dilakukan SMPN 1 Cibalong, terkait kegiatan literasi sekolah. Selain memiliki website sekolah yang eksis, di setiap tempat terdapat himbauan dan ajakan menunaikan kebaikan. “Ini disebut lingkungan sekolah kaya teks,” terangnya.

Dalam paparannya, Wina Dwina Hermayanti menandaskan, penyusunan modul ajar yang berpihak kepada siswa adalah suatu proses yang memerlukan perhatian khusus terhadap kebutuhan dan kepentingan siswa.

Surat permohonan menjadi fasilitator.

“Untuk itu peserta workshop diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk dapat berkolaborasi mencurahkan perhatian demi terwujudnya modul ajar yang baik,” harapnya.

Selanjutny peserta mengikuti workshop dengan serius. Mereka nampak antusias menyimak materi mengenal modul ajar yang berpihak kepada siswa, simulasi, praktik, presentasi modul ajar serta refleksi dan tanya jawab.

Langkah penyusunan modul ajar yang berpihak kepada siswa, meliputi, pertama mengidentifikasi kebutuhan siswa, dengan melakukan survei atau observasi untuk memahami kebutuhan belajar dan minat siswa.

Roundown Workshop Penyusunan Modul Ajar yang Berpihak pada Siswa.

Kedua, menentukan tujuan pembelajaran, diikuti dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur agar siswa dapat memahami apa yang diharapkan dari modul tersebut.

Ketiga memilih konten yang relevan. Dalam hal ini guru harus memilih materi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, serta sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Keempat, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyampaikan materi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami agar siswa dapat mengikuti dengan baik.

Kelima menyediakan variasi aktivitas, menyertakan berbagai jenis aktivitas seperti diskusi, latihan, dan proyek kolaboratif untuk memastikan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar.

Keenam, memberikan umpan balik yang konstruktif dengan menyediakan umpan balik yang mendukung dan membantu siswa untuk memahami kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran.

Ketujuh, melakukan evaluasi secara teratur. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan modul tersebut efektif dan sesuai dengan perkembangan siswa.

Kedelapan berusaha terbuka terhadap masukan. “Berikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan masukan terkait materi pembelajaran, agar modul dapat terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka,” papar Wina.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, jelasnya, guru dapat menyusun modul ajar yang berpihak kepada siswa dan mendukung proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Sementara PKS Kurikulum SMPN 1 Cibalong, Moch. Gilang Zuliansyah, S.Pd mengaku senang mengikuti kegiatan. Menurutnya selain menambah pengetahuan tentang penyusunan modul ajar yang berpihak pada siswa, sekaligus menjalin keakraban diantara anggota kombel SMPN 1 Cibalong.(Roy)***

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video