RAGEM – Terobosan yang dilakukan SMPN Satap 4 Cibalong dengan menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) tema Gaya Hidup Berkelanjutan patut diacungi jempol.
Pasalnya sekolah yang berdiri di Kampung Kubangsari Desa Sagara Kecamatan Cibalong itu baru menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar.
Pada tahapan ini, papar Kepala SMPN Satap 4 Cibalong, Evi Sutisna, S.Pd.,MM di sela aktivitasnya, Kamis (01/12/2022) belum wajib menerapkan kebijakan Kurikulum Merdeka sepenuhnya.
Namun meskipun didera berbagai keterbatasan, kilah Evi, termasuk berada di daerah tanpa sinyal internet (blankspot), sekolahnya tidak mau ketinggalan dalam melakukan optimalisasi pembinaan terhadap siswa.
Atas inisiatif guru pembimbing P-5 SMPN Satap 4 Cibalong melalui kolaborasi antar mata pelajaran, yakni Prakarya, Seni Budaya, IPA dan PABP menetapkan P-5 pengolahan limbah kaleng bekas minuman bersoda.
Setelah modul projek terbentuk, melalui tahap pengenalan dan eksplorasi, kontekstualisai dan aksi dengan alokasi waktu 42 JP, dalam rentang waktu tanggal 24 – 30 November 2022 siswa SMPN Satap 4 Cibalong sukses menyulap limbah kaleng bekas menjadi karya seni bernilai tinggi.
Dijelaskan Guru Prakarya dan Seni Budaya, Asep Hari Soleh, S.Pd, didampingi Guru PAI, Santi Silviani, S.Ag melalui konsep merubah bentuk barang bekas (resaikel), siswa binaannya mampu mewujudkan karya seni kaligrafi.
Pengolahan limbah dibidik pelaksana P-5, terang Guru IPA, Abdul Azis, S.Pd, berdasar potensi yang melimpah. “Dibeberapa tempat kerap ditemukan kaleng bekas minuman bersoda, para siswa mengolahnya menjadi lebih berharga,” ungkapnya.
Atas inisiatif yang diperagakan guru-gurunya dalam upaya mewujudkan P-5, Kepala SMPN Satap 4 Cibalong, Evi Sutisna, S.Pd.,MM memberikan apresiasi. “Rasa haru sekaligus bangga mengharu biru, disela keterbatasan, mereka memiliki kemauan besar untuk bergerak,” tutur Evi. (Nura)***
Leave feedback about this