RAGEM– Melimpah ruahnya bahan baku garam, yakni air laut di sepanjang 80 KM garis pantai Garut Selatan, mendorong guru IPA SMPN 1 Cibalong merencanakan projek pengolahan garam.
Sebelumnya gagasan tersebut dituangkan dalam rencana Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan sudah sampai tahap penyusunan modul untuk disosialisasikan.
Rencananya projek fase D untuk kelas 7 dan 8 tersebut, kata Guru IPA SMPN 1 Cibalong, Dede Guntur Rustandi, S.Pd akan dilaksanakan di akhir semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 ini.
Namun dikarenakan cuaca ekstrim, sambung Dede, pihaknya terkendala waktu dan tempat pelaksanaan penelitian kadar air garam yang baik untuk dijadikan garam.
Sesuai instruksi Disdik Garut perihal mengantifiasi efek cuaca buruk, sekolahnya membatasi diri untuk memobilisasi siswa melakukan kegiatan di luar sekolah. “Kami terpaksa menghentikan dulu praktek pengukuran kadar air garam di pantai terdekat,” tutur Dede.
Sambil mempersiapkan segala sesuatunya lebih matang, termasuk penambahan peralatan dan mempersiapkan lahan pengolahan garam, papar Dede, projek tersebut akan dilakukan di akhir semester genap nanti.
Gayung bersambut, seiring penambahan pengetahuan melalui Diklat Science Technology Engineering and Mathematics (STEM) yang diikuti Dede Guntur saat ini, dirinya semakin bergairah mengerucutkan rencana brilian tersebut.
Sebagai guru IPA sekolah penggerak angkatan 1, Dede merupakan bagian dari 80 orang peserta diklat se-Jawa Barat, digelar di PrimeBiz Hotel Cikarang – Bekasi Jawa Barat.
Dede Guntur Rustandi, S,Pd berkolaborasi menunjukkan karya projek.
Diklat tersebut digelar Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jabar, dilaksanakan selama satu minggu, yakni dimulai tanggal 5 Desemer dan akan berakhir tanggal 11 Desember 2022.
Melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp dengan redaksi ragem.id, Dede Guntur mengaku bangga mengikuti kegiatan yang sarat manfaat dalam pengembangan pendidikan IPA di sekolahnya.
Dilaporkan Dede, melalui materi yang didapatkan selama diklat, dirinya semakin tertantang untuk mempersiapkan siswa menjadi sosok warga negara yang memiliki daya saing global.
Sampai pelaksanaan diklat hari ke-4 tutur Dede, Kamis (8/12/2022), dirinya mendapatkan beragam materi, meliputi Pendidikan Abad 21 dan Filosofi STEM, Karakteristik Pembelajaran STEM, EDP dalam Pembelajaran STEM.
Materi lainnya, yakni Model Pembelajaran dengan Pendekatan STEM, Desain Pembelajaran STEM dan Assesmen dalam Pembelajaran STEM.
Melalui sharing teknis penyusunan modul P-5 dengan peserta lainnya, ditambah materi STEM yang ia dapatkan melalui diklat, Dede Guntur kian mantap menyempurnakan penyusunan modul P-5 pengolahan garam di SMPN 1 Cibalong. (Degun)***