INSPEKSI

Cegah Perundungan, Ciptakan Kondisi Aman dan Nyaman: SMPN 1 Cibalong Kawal Program Roots Indonesia

Kegiatan pencegahan perundungan (bullying) di SMPN 1 Cibalong Kabupaten Garut.

RAGEM,- Situasi aman dan nyaman tanpa perundungan merupakan dambaan semua orang, terlebih di Lembaga Penddikan. Di tengah gencarnya upaya mewujudkan kondisi tersebut, seiring ditetapkannya sebagai sekolah Penggerak, SMPN 1 Cibalong mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI untuk melakukan kegiatan pencegahan perundungan melalui Program Roots Indonesia.

Kegiatan pencegahan perundungan (bullying) di sekolah yang berdiri di Jalan Raya Miramareu Desa Karyasari Kecamatan Cibalong itu  dilaksanakan 10 kali pertemuan dalam rentang waktu Bulan September-November 2021. Di SMPN 1 Cibalong, kata sekretaris panitia, sekaligus nara sumber, Robby Nur Awaluddin, S,Pd dimulai tanggal 25 September lalu, diikuti 30 orang perwakilan siswa kelas VII sampai IX sebagai agen perubahan (agent of change).

Melalui arahan nara sumber peserta mendapat pengetahuan tentang konsep, membangun ide pencegahan, bermain peran, menyusun dan menggaungkan aksi anti perundungan di sekolah melalui media sosial. “Diakhir kegiatan, digelar aksi hari anti perundungan dan mempublikasikannnya melalui media sosial, digelar pada pertemuan ke-8,” jelas Robby, Sabtu (6/11) disela kegiatan.

Pada pertemuan ke-9 berlangsung acara Roots Day, peserta melakukan role play berupa tayangan drama perundungan, pemberian PIN kepada siapa saja yang berbuat baik, pembacaan puisi, menyanyikan lagu persahabatan, membacakan deklarasi “kami akan dan tidak akan”. Acara diakhiri dengan penandatanganan petisi dukungan terwujudnya kondisi SMPN 1 Cibalong yang aman dan nyaman tanpa adanya perundungan.

Pada kesempatan itu, Kamis (11/11) lalu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Dr. Neva Sari Susanti, S.H.,M.Hum didampingi Kepala Seksi Intelijen Selamet Haryadi, S.H, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Feri Nopiyanto, S.H, dan staf intelijen kejaksaan berkenan mengawali penandatanganan petisi dukungan sekolah tanpa perundungan. Hal itu dilakukan bertepatan dengan kunjungan ke SMPN 1 Cibalong terkait Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS).

Dalam setiap pertemuan, terlebih pada Roots Day dihadiri Kajari Garut,  peserta pelatihan nampak sumringah. Selain mendapat fasilitas konsumsi, perlengkapan administrasi (ATK), pin dan kaos juga berkesempatan meraih hadiah (giveaway) perlengkapan belajar berupa tas cantik, buku dan alat tulis. “Sebagai agen perubahan, kami bangga dapat memberikan kontribusi riil terhadap perwujudan SMPN 1 Cibalong yang bebas dari aksi perundungan,” ujar Agni Maulida, siswi kelas VIII-A. Aktivitas ini, kata ketua panitia, Ridwan F, S.Pd direncanakan secara matang. Mulai dari pembekalan pengetahuan nara sumber, penentuan peserta, materi kegiatan sampai kepada evaluasi dan pelaporan dibimbing langsung melalui fasilitas zoom meeting oleh Kemdikbudristek. “Kami berupaya maksimal  mengawal program yang sarat manfaat bagi terselenggaranya lingkungan belajar lebih kondusif,” tandas Ridwan sekaligus Wakabid Kesiswaan SMPN 1 Cibalong. (Roy)***

Exit mobile version